TUGAS
BIOKIMIA
KLASIFIKASI
ENZIM, METABOLISME
DIABETES
DAN ASAM URAT
DI SUSUN
OLEH:
NAMA : ERNA LESTARI SAPUTRI
NPM : 116511568
KELAS : 3C FKIP BIOLOGI
DOSEN PENGASUH : Dra. Hj. Suryani, M.Si
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2012
ENZIM
A.
Sejarah Enzim
Pada awalnya, enzim
dikenal sebagai protein oleh Sumner ( 1926 ) yang telah berhasil mengisolasi
urease dari tumbuhan kara pedang. Urease adalah enzim yang dapat menguraikan
urea menjadi CO2 dan NH3. Beberapa tahun kemudian Northrop dan Kunits dapat
mengisolasi pepsin, tripsin, dan kinotripsin. Kemudian makin banyak enzim yang
telah dapat diisolasi dan telah dibuktikan bahwa enzim tersebut ialah protein
(Anonymous a, 2012).
Dari hasil penelitian
para ahli biokim ternyata banyak enzim mempunyai gugus bukan protein, jadi
termasuk golongan protein majemuk. Gugus bukan protein ini disebut dengan
kofaktor ada yang terikat kuat pada protein dan ada pula yang tidak terikat
kuat oleh protein.. Gugus terikat kuat pada bagian protein artinya sukar
terurai dalam larutan yang disebut dengan Prostetik, sedang yang tidak begitu
terikat kuat ( mudah dipisahkan secara dialisis ) disebut dengan Koenzim.
Keduanya ini dapat memungkinkan enzim bekerja terhadap substrat.
Sejarah
Penemuan Enzim
Pada tahun 1850, Louis
Pasteur menyimpulkan bahwa fermentasi gula menjadi alkohol oleh ragi yang
dikatalisis ‘fermen’. Pasteur mengemukakan bahwa fermen ini, yang kemudian
dinamakan enzim (‘di dalam ragi’) tidak dapat dipisahkan dari struktur sel ragi
hidup, suatu pendapat yang bertahan selama bertahan-tahun.
Penemuan penting oleh
Eduard Buchner tahun 1897 berhasil mengekstrak ke dalam larutan, suatu bentuk
yang aktif dari sel ragi, yaitu serangkaian enzim yang mengkatalisis fermentasi
gula menjadi alkohol. Penemuan ini membuktikan, bahwa enzim yang penting ini,
yang mengkatalisis lintas metabolik utama penghasil energi,dapat tetap
berfungsi jika dipindahkan dari struktur sel hidup.
Baru pada tahun 1926,
enzim urease dapat diisolasi dan dikristalkan oleh James Sumner. Beliau juga
menemukan bahwa semua enzim adalah protein yang memiliki berat molekul antara
12.000-1 juta. Pada tahun 1930 John Northrop berhasil mengkristalkan enzim
pepsin dan tripsin (Anonymous b, 2012).
B.
Definisi Enzim
·
Menurut Sumardjo, Damin
(2006) menyatakan bahwa enzim adalah suatu kelompok protein yang menjalankan
dan mengatur perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologi.
- Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik (Anonymous b, 2012)
- Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisatir, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia (William&Wilkins, 1996).
·
Enzim ialah suatu zat
yang dapat mempercepat laju reaksi dan ikut beraksi didalamnya sedang pada saat
akhir proses enzim akan melepaskan diri seolah – olah tidak ikut bereaksi dalam
proses tersebut ( Anonymous a, 2012).
·
Menurut Karmana, Oman
(2008) menyatakan bahwa enzim adalah senyawa organik yang tersusun atas
protein. Enzim merupakan bioatalisator, yaitu enzim merupakan zat yang terdapat
dalam tubuh makhluk hidup yang berfungsi mempercepat reaksi, tetapi zat itu
sendiri tidak ikut bereaksi.
C. Tata nama
Enzim
Enzim
dibagi menjadi enam klas, berdasarkan jenis reaksi yang dikatalis. Misalnya,
enzim yang menkatalis reaksi oksidasi-reduksi serta menggunakan substrat
alkohol dan NAD (nikotinamida adenin dinukleotida), dinamakan alkohol
dehidrohenase.
Kelas-kelas
reaksi enzimatis yang lain dan merupakan tata nama IUB dituliskan sebagai
berikut:
Sumber: Buku Pelajaran Biologi untk SMA/MA (
Santoso Begot, 2007)
Adapun
menurut Anonymous c, 2012 menyatakan bahwa Sistem penamaan enzim menurut IUB
berdasarkan 4 kaidah pokok, tata nama enzim sebagai berikut:
1. Enzim
dibagi menjadi enam klas, berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisisnya,
masing-masing di bagi lagi menjadi 4-13 subklas.
2. Nama
enzim terdiri atas 2 bagian. bagian pertama menunjukkan substrat, sedangkan
bagian kedua menunjukkan tipe reaksi yang dikatalisisnya, ditambah akhiran
–ase.
Contoh:
Alkohol: NAD
oksidoreduktase = alkohol dehidrogenase yang mengkatalisis di bawah ini:
Alkohol
+ NAD+ -------+ aldehid atau keton + NADH + H+
Sebagai substrat enzim tersebut adalah alkohol, NAD+ bertindak sebagai ko-substrat, sedangkan oksidoreduktase menunjukkan bahwa enzim tersebut mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi.
Sebagai substrat enzim tersebut adalah alkohol, NAD+ bertindak sebagai ko-substrat, sedangkan oksidoreduktase menunjukkan bahwa enzim tersebut mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi.
3. Apabila
diperlukan informasi tambahan, untuk menjelaskan reaksi, dapat dituliskan dalam
tanda kurung pada bagian akhir.
Contoh:
enzim yang mengatalisis reaksi L - malat + NAD
+ ® piruvat + CO2 + NADH + H + diberi nama
L-malat: NAD+ oksidoreduktase (dekarboksilasi). Enzim yang dimaksud
mengkatalisis reaksi oksidasi reduksi yang disertai dengan pelepasan CO2
(dekarboksilasi).
Bandingkanlah dengan enzim L-malat: NAD+ oksidoreduktase yang
mengkatalisis reaksi berikut ini:
L Malat: NAD+ →
Oksaloasetat + NADH + H+
Reaksinya adalah dehidrogenase, tanpa disertai dekarboksilasi
Reaksinya adalah dehidrogenase, tanpa disertai dekarboksilasi
4. Setiap
enzim mempunyai nomor kode (EC) yang terdiri dari 4 nomor. Nomor pertama
menunjukkan klas enzim yang bersangkutan (digit pertama), subklas (digit
kedua), dan subsubklas (digit ketiga). Digit keempat adalah untuk enzim
spesifik.
D. Klasifikasi Enzim
Fungsi
klasifikasi adalah untuk menekan hubungan dan persamaan dengan cara yang tepat
dan singkat. Usaha semula untuk menciptakan suatu sistem tata nama enzim-enzim
menghasilkan susunan yang membingungkan dari nama-nama yang tidak pasti artinya
dan umumnya tidak mempunyai keterangan apa-apa seperti emulsin, peptin dan
zimase. enzim selanjutnya diberi nama subtratnyan dengan menambah akhiran
“ase”. Jadi enzim-enzim yang memecahkan pati (amilon) disebut amilase; yang
memecahkan lemak (lipos), lipase; dan yang bekerja pada protein, protease.
Golongan enzim-enzim diberi nama oksidase, glikodase, dehidrogenase,
dekarboksilase, dan sebagainya.
Penggolongan
klasifikasi enzim menurut Anonymous d (2012) sebagai berikut:
1.
Hidrolase
Hidrolase
merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan pertolongan air.
Hidrolase dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya yaitu :
A. Karbohidrase,
yaitu enzim-enzim yang menguraikan golongan karbohidrat.
Kelompok
ini masih dipecah lagi menurut karbohidrat yang diuraikannya, misal :
a. Amilase,
yaitu enzim yang menguraikan amilum (suatu polisakarida) menjadi maltosa 9
suatu disakarida).
|
|
|
b. Maltase,
yaitu enzim yang menguraikan maltosa menjadi glukosa
|
|
|
c. Sukrase,
yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula tebu) menjadi glukosa dan fruktosa.
d. Laktase,
yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan galaktosa.
e. Selulase,
emzim yang menguraikan selulosa ( suatu polisakarida) menjadi selobiosa ( suatu
disakarida)
f. Pektinase,
yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam-pektin.
B. Esterase,
yaitu enzim-enzim yang memecah golongan ester.
Contoh-contohnya :
a. Lipase,
yaitu enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
b. Fosfatase,
yaitu enzim yang menguraikan suatu ester hingga terlepas asam fosfat.
C. Proteinase
atau Protease, yaitu enzim enzim yang
menguraikan golongan protein.
Contoh-contohnya:
a. Peptidase,
yaitu enzim yang menguraikan peptida menjadi asam amino.
b. Gelatinase,
yaitu enzim yang menguraikan gelatin.
c. Renin,
yaitu enzim yang menguraikan kasein dari susu.
2.
Oksidase dan reduktase
, yaitu enzime yang menolong dalam proses oksidasi dan reduksi.
Enzim
Oksidase dibagi lagi menjadi;
a. Dehidrogenase
: enzim ini memegang peranan penting dalam mengubah zat-zat organik menjadi
hasil-hasil oksidasi.
b. Katalase
: enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
3.
Desmolase ,
yaitu enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N dan beberapa ikatan
lainnya.
Enzim
Desmolase dibagi lagi menjadi :
a. Karboksilase
: yaitu enzim yang mengubah asam piruyat menjadi asetaldehida.
b. Transaminase
: yaitu enzim yang memindahkan gugusan amine dari suatu asam amino ke suatu
asam organik sehingga yang terakhir ini berubah menjadi suatu asam amino.
E.
Spesifikasi Enzim
1. Spesifikasi Model Kunci
dan Gembok
Spesifikasi jenis
in pertama kali dikemukakan oleh Emil Fischer. Fischer mengemukakan bahwa
struktur enzim dan substrat memiliki bentuk dan geometri ruang yang saling
cocok atau memenuhi.
2. spesifikasi ketepatan Induksi
Daniel koshland mengatakan
bahwa enzim memiliki bentuk yang fleksibel sehingga bentuknya dapat berubah
mengikuti nteraksi yang terjadi antara enzim dan substrat.
DIABETES
Penyakit Diabetes
Penyakit Diabetes Mellitus yang juga
dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan
penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai
akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas
tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Penyakit
diabetes di sebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: faktor
keturunan, pola makan yang salah, sering mengkonsumsi yang manis-manis secara
berlebihan. Deteksi gejala penyakit diabetes memang penting. Kalau kita telat
dan mengganggap sepele, masalah diabet bisa-bisa fatal.
Gejala penyakit diabetes
Bisa di lihat dari: jika kita buang
air kecil dan di kerumunin semut sesudah kita kencing, badan terasa lemas,
segeralah periksa ke dokter karena di takutkan kita menderita diabet. Dan biar
di beri obat dan tindakan yang sesuai dengan penyakitnya.
Insulin adalah salah satu hormon
yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol
jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses)
karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia.
Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
Tanda awal
yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita Diabetes Militusatau kencing
manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana
peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 – 180 mg/Dl dan air seni
(urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine
sering dilebung atau dikerubuti semut.
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak dialami oleh penderita:
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak dialami oleh penderita:
·
.Jumlah urine
yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
·
Sering atau cepat merasa haus/dahaga
(Polydipsia)
·
Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
·
Frekwensi urine meningkat/kencing
terus (Glycosuria)
·
Kehilangan berat badan yang tidak
jelas sebabnya.
·
Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf
ditelapak tangan & kaki
·
Cepat lelah dan lemah setiap waktu
·
Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
·
Apabila luka/tergores (korengan)
lambat penyembuhannya
·
Mudah terkena infeksi terutama pada
kulit.
Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang anak yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe 1.Lain halnya pada penderita diabetes mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai gejala diatas. Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah menderita kencing manis.
Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang anak yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe 1.Lain halnya pada penderita diabetes mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai gejala diatas. Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah menderita kencing manis.
Tipe Penyakit Diabetes Militus
1.
Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang
bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin,dikenal dengan
istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan
hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas.
Diabetes tipe 1 banyak ditemukan padabalita,anak-anakdanremaja.
Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserangberbagaipenyakit.
2. Diabetes mellitus tipe 2
Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserangberbagaipenyakit.
2. Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon
insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan
istilah Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan
berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi
terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan
tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam
darah.
Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.
Kadar Gula dalam Darah
Normalnya kadar gula dalam darah
berkisar antara 70 – 150 mg/Dl {millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)}
atau 4 – 8 mmol/l {milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, Dimana 1
mmol/l = 18 mg/dl.
Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang dikatakan mengalami hyperglycemia apabila kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal, sedangkan hypoglycemia adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam darah dibawah normal.
Diagnosa Diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau bahkan lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai level 180 mg/dl. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random (sewaktu) dapat membantu diagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/Dl dan 200 mg/Dl, terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl.
Banyak alat test gula darah yang diperdagangkan saat ini dan dapat dibeli dibanyak tempat penjualan alat kesehatan atau apotik seperti Accu-Chek, BCJ Group, Accurate, OneTouch UltraEasy machine. Bagi penderita yang terdiagnosa Diabetes Mellitus, ada baiknya bagi mereka jika mampu untuk membelinya.
Pengobatan dan Penanganan Penyakit Diabetes
Penderita diabetes tipe 1 umumnya
menjalani pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau
Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya
serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
ASAM
URAT
Asam urat(bahasa Inggris: uric acid, urate)
adalah senyawa turunan purina dengan rumus kimia
C5H4N4O3 dan rasio plasma antara 3,6 mg/dL (~214µmol/L)
dan 8,3 mg/dL (~494µmol/L) (1 mg/dL = 59,48 µmol/L).
Kelebihan (hiperurisemia, hyperuricemia) atau kekurangan (hipourisemia,hyporuricemia) kadar asam urat
dalam plasma darah ini sering menjadi indikasi adanya penyakit atau
gangguan pada tubuh manusia.
Pada manusia, asam
urat adalah produk terakhir lintasan katabolismenukleotidapurina, sebab
tiadanya enzimurikase yang mengkonversi asam
urat menjadi alantoin. Kadar asam urat yang
berlebih dapat menimbulkan batu ginjal dan/atau pirai di persendian.
Penyakit
asam urat
Penyakit asam urat merupakan akibat
dari konsumsi zat purin secara berlebihan. Purin diolah tubuh menjadi asam
urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan
sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian. Akibatnya sendi terasa
nyeri, bengkak dan meradang.
Asam urat adalah penyakit dari sisa
metabolisme zat purin yang berasal dari sisa makanan yang kita konsumsi. Purin
sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari
tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat
purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin
tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga
terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang
terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu. Biasanya asam urat menyerang
pada usia lanjut, karena penumpukan bahan purin ini
.
Pantangan
penderita asam urat.
- Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak
- Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden
- Ekstrak daging seperti abon dan dendeng
- Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden)
- Daging kambing, daging sapi, daging kuda
- Bebek, angsa dan kalkun
- Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping
- Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung
- Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental
- Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa
- Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega
- Makanan kaya protein dan lemak
Tips
tambahan bagi penderita asam urat
- Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang.
- Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan stroberi.
- Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat.
- Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi.
- Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali dan sirup.
- Jangan minum aspirin.
- Jangan bekerja terlalu keras/kelelahan.
- Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup.
- Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat badan.
Untuk menyembuhkan penyakit ini ada
beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya :
- Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam urat, seperti jeroan (hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak), hindari makanan laut (udang, kerang, cumi, kepiting); makanan kaleng (kornet, sarden dan ekstrak daging), telur, kaldu atau kuah daging yang kental.
- Menghindari makanan seperti emping, melinjo, kangkung dan bayam, daun singkong, daun jambu mete, asparagus, buncis dan kembang kol. Hindari kacang-kacangan (kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, tempe, tauco, tauge, oncom) dan susu kedelai.
- Menghindari makan buah durian, alpukat, nanas, air kelapa.
- Hindari minuman dan makanan beralkohol.
- Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit, maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan menurunkan berat badan.
- Banyak minum air putih, karena dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh
info nya keren....bergi info ya.....
BalasHapusilmuhatixd.blogspot.com